Banyak orang mengalami hal yang sama: saat malam tiba dan suasana mulai tenang, sering overthinking di malam jadi rutinitas yang tidak diundang. Pikiran terasa berisik, dari hal sepele sampai masalah besar seolah datang bersamaan.
Kenapa ini terjadi justru ketika kita ingin istirahat?
Kenapa Kita Sering Overthinking di Malam?
1. Otak Masuk Mode Reflektif
Ketika lingkungan sunyi dan tidak ada distraksi, otak punya waktu “kosong”. Di sinilah ia mulai mengolah memori, emosi, dan kekhawatiran yang tertunda sepanjang hari.
2. Bagian Emosional Otak Lebih Aktif
Di malam hari, bagian prefrontal cortex (pengontrol logika) mulai menurun aktivitasnya. Tapi bagian amigdala dan sistem limbik (pengolah emosi) tetap aktif. Akibatnya: pikiran cenderung lebih negatif atau dramatis.
3. Kurang Distraksi = Lebih Banyak Ruang untuk Pikiran
Siang hari penuh aktivitas, percakapan, suara, dan tugas. Saat malam, semua itu hilang. Otak tetap aktif, tapi tanpa pekerjaan untuk dikerjakan, ia mengalihkan energi ke pemikiran-pemikiran yang seringnya overanalisis.
4. Proses “Autobiografi” Alam Bawah Sadar
Menurut Sleep Foundation, malam adalah waktu di mana otak menyusun ulang memori dan pengalaman personal—ini disebut autobiographical memory processing.
Jika tidak dikelola, ini bisa berubah menjadi overthinking.
Apakah Overthinking di Malam Itu Normal?
✅ Ya, ini normal jika terjadi sesekali.
❌ Tapi bila terjadi terus-menerus, bisa mengganggu kualitas tidur, memicu insomnia, dan bahkan memperkuat siklus cemas → lelah → overthinking lagi.
Cara Mengatasi Overthinking di Malam Hari
- Tulis jurnal sebelum tidur
Luapkan pikiran, jangan simpan di kepala. - Hindari layar 30 menit sebelum tidur
Cahaya biru memperburuk ketegangan dan menghambat hormon tidur. - Latihan napas 4-7-8 atau teknik relaksasi otot
Membantu menenangkan sistem saraf. - Buat rutinitas transisi tidur
Baca buku, dengar white noise, aromaterapi. - Ubah posisi tidur dan atur suhu ruangan
Kondisi fisik nyaman bantu menurunkan stres otak.
Baca juga: Kenapa Kita Gampang Ketularan Ngantuk atau Tertawa?
Cara Menjelaskan ke Anak atau Siswa
- Ajak mereka gambar “otak yang sibuk” sebelum tidur
- Latih teknik napas sederhana sambil main
- Buat “ritual tidur” yang konsisten
- Tunjukkan ilustrasi otak aktif vs otak tenang
- Gunakan analogi: “Otak seperti mesin yang belum mati lampu”
Kesimpulan
Sering overthinking di malam bukan pertanda kamu lemah atau terlalu sensitif. Justru itu menunjukkan bahwa otakmu sedang berusaha memproses banyak hal.
Kuncinya adalah memberi transisi yang sehat dari hari yang sibuk ke malam yang tenang. Bukan mematikan pikiran—tapi mengarahkan agar tidak jadi bumerang.