Pernah merasa jam terasa lambat saat kamu bosan? Duduk di ruang tunggu, ikut rapat yang nggak menarik, atau nunggu jemputan—rasanya detik seperti menit. Tapi saat sibuk atau senang, waktu justru terasa cepat.
Fenomena ini disebut distorsi persepsi waktu, dan jawabannya ada di otak kita.
Otak Tidak Memiliki Jam, Hanya Persepsi
Otak manusia tidak memiliki jam internal seperti arloji. Kita tidak benar-benar “merasakan” detik. Otak memperkirakan waktu berdasarkan jumlah informasi dan pengalaman yang diproses dalam periode tertentu.
Saat bosan, kita tidak menerima banyak stimulus → otak merasa waktu berjalan lambat.
Saat sibuk, otak terlalu aktif → waktu terasa terbang.
Kenapa Jam Terasa Lambat Saat Bosan?
- Kurangnya Stimulus
Saat bosan, tidak ada hal baru yang cukup menarik perhatian. Otak jadi sangat sadar terhadap waktu yang berlalu—setiap detik terasa menonjol. - Overfokus pada Jam Itu Sendiri
Ketika tidak ada hal lain untuk dipikirkan, otak mulai “menghitung waktu” secara tidak langsung, yang membuatnya terasa lebih lama. - Kurangnya Arus Dopamin
Dopamin adalah hormon yang memengaruhi persepsi waktu. Saat kita senang, dopamin naik → waktu terasa cepat. Saat bosan → dopamin rendah → waktu terasa lambat.
Penjelasan Ilmiah
Penelitian dari University of Oxford menunjukkan bahwa persepsi waktu bersifat elastis. Waktu tidak berubah, tapi cara otak kita merasakannya bisa melambat atau dipercepat tergantung konteks.
Bahkan dalam jurnal Frontiers in Psychology, dijelaskan bahwa saat orang merasa bosan, aktivitas prefrontal cortex (pengatur perhatian) menurun, sehingga otak cenderung “menghitung waktu” lebih sadar.
Saat Fokus atau Flow, Waktu Terasa Cepat
Sebaliknya, ketika kita:
- Fokus bekerja
- Asyik main game
- Menonton film yang menarik
- Berbicara dengan teman
…kita masuk ke kondisi “flow”. Otak begitu sibuk memproses informasi sehingga tidak sadar waktu berlalu. Ini sebabnya, waktu “terbang” saat kita menikmati sesuatu.
Apakah Ini Berbahaya?
Tidak. Ini adalah bagian alami dari fungsi kognitif manusia. Namun, bila kamu merasa waktu lambat terus-menerus, bisa jadi tanda:
- Kebosanan kronis
- Kurang stimulasi lingkungan
- Depresi ringan atau kelelahan mental
Kalau ini terjadi terus-menerus, coba ubah rutinitas, tingkatkan aktivitas fisik, atau konsultasi ke ahli.
Cara Menjelaskan ke Anak atau Siswa
- Buat percobaan: tunggu 2 menit tanpa aktivitas → terasa lama
- Lalu bandingkan dengan 2 menit main game atau menggambar
- Ajak diskusi: “Mana yang terasa lebih cepat?”
- Gunakan analogi: “Otak seperti stopwatch yang jalan kalau nggak sibuk”
- Tonton animasi edukatif dari SciShow Kids atau BrainPOP
Kesimpulan
Kenapa jam terasa lambat saat bosan? Karena otak kita menyadari waktu lebih banyak saat tidak sibuk. Kurangnya rangsangan dan aktivitas membuat otak terlalu fokus pada waktu yang berlalu, sehingga detik terasa menit.
Sebaliknya, saat kita terlibat penuh, waktu terasa tidak penting—dan itu hal yang sehat. Jadi, saat bosan melanda, cari hal yang bisa menstimulasi otakmu.