Kalau kamu perhatikan, tidak ada bendera nasional yang dominan berwarna ungu. Merah, biru, hijau, hitam, dan putih mendominasi hampir semua bendera dunia. Tapi, kenapa bendera negara tidak ada yang berwarna ungu? Apakah karena alasan budaya, estetika, atau… ada faktor sejarah?
Artikel ini akan membongkar fakta mengejutkan soal sejarah warna ungu dan mengapa hampir semua bangsa tidak memilihnya sebagai warna simbol negara.
Sejarah Warna Ungu: Dulu Sangat Mahal
Di masa lalu, warna ungu adalah simbol kemewahan. Ini karena pewarna ungu hanya bisa diperoleh dari kerang laut jenis Murex, dan prosesnya sangat sulit serta mahal. Dibutuhkan sekitar 10.000 ekor kerang untuk menghasilkan setetes pewarna ungu tua. Dibutuhkan sekitar 10.000 kerang Murex untuk menghasilkan sedikit pewarna ungu, menurut Smithsonian.
Karena harganya sangat tinggi:
- Hanya bangsawan dan keluarga kerajaan yang bisa memakainya
- Di Roma kuno, ungu dikenal sebagai “warna kekaisaran”
- Bahkan di Eropa abad pertengahan, penggunaan ungu dibatasi oleh undang-undang kerajaan
Akibatnya, saat banyak negara mendesain bendera pada abad ke-18 dan ke-19, warna ungu secara logistik dan finansial terlalu sulit untuk dipakai.
Kenapa Negara Tidak Memilih Warna Ungu?
- Biaya tinggi: Pewarna ungu terlalu mahal untuk diproduksi massal
- Jarang terlihat alami: Ungu bukan warna umum di alam, jadi tidak diasosiasikan kuat dengan identitas nasional
- Simbolisme terbatas: Merah melambangkan perjuangan, biru perdamaian, hijau kesuburan—ungu tidak punya makna nasional universal
- Teknologi tekstil saat itu terbatas: Produksi bendera massal di abad ke-18–19 tidak memungkinkan penggunaan warna ungu dengan stabil
Apakah Ada Bendera Negara yang Mengandung Warna Ungu?
Hampir tidak ada.
Namun ada 2 pengecualian langka:
- Bendera Dominika (Dominica)
Menampilkan burung Sisserou Parrot berwarna ungu di tengah bendera - Bendera Nikaragua
Terdapat pelangi dalam lambang tengah yang mengandung sedikit warna ungu
Tapi dalam dua kasus itu, ungu hanya digunakan sebagai aksen kecil, bukan warna utama.
Fakta Menarik: Ungu Baru Jadi Umum Setelah Abad ke-19
Segalanya berubah ketika ilmuwan Inggris bernama William Henry Perkin secara tidak sengaja menemukan pewarna sintetis ungu (mauveine) tahun 1856.
Penemuan ini membuat ungu akhirnya bisa diproduksi secara murah dan massal. Tapi sayangnya, ratusan negara sudah lebih dulu merancang dan menetapkan benderanya—sebelum ungu tersedia secara luas.
Cara Menjelaskan ke Anak atau Siswa
- Gunakan gambar kerang Murex + pewarna ungu tua
- Tampilkan bandingkan bendera merah, biru, dan hijau vs ungu
- Tanya balik: “Kalau kamu bikin negara, mau pakai warna ungu gak?”
- Gunakan kuis cepat: Tebak warna dominan di 10 bendera dunia
- Gunakan video seperti TED-Ed atau Vox: The Rarest Color in Flags
Kesimpulan: Ungu Itu Eksklusif, Bukan Tidak Layak
Jadi, kenapa bendera negara tidak ada yang berwarna ungu? Jawabannya bukan karena warna ini jelek, tapi karena dulu terlalu mahal dan langka. Warna ini hanya bisa diakses raja dan bangsawan, hingga akhirnya tidak populer dalam desain nasional.
Sekarang ungu sudah tersedia, tapi desain bendera sudah mapan. Jadi meski cantik, ungu tetap jadi warna langka—bahkan hingga hari ini.
Baca juga: Kenapa Kalender Ada 12 Bulan dan Bukan 10 atau 13?